Ich haisse Liana ...

Selasa, 08 Maret 2011

Pengalaman menjadi seorang Misdinar


 Sebelumnya akan dijelaskan apa arti seorang Misdinarr itu ???

Putra altar atau misdinar (yang berarti 'asisten misa' dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi.Pada awal mulanya seorang Putra Altar adalah sebuah tingkatan pastoran sebelum menjadi imam. Umumnya, misdinar itu laki-laki.Akan tetapi Putra Altar akan disebut "Misdinar" bila keputusan gereja untuk memperbolehkan perempuan sebagai Putera Altar. Bila tidak boleh maka dalam gereja tersebut akan dipanggil "Putri Altar" yang bertugas dalam bacaan-bacaan. Bila diperbolehkan, maka kaum hawa dapat bertugas di altar layaknya Putra Altar Sehingga Mereka Disebut Misdinar. Tugas misdinar antara lain membantu Imam, mengantar persembahan, dan menjadi panutan umat. Setiap Misdinar baru akan datang Pertahunnya tentu saja melalui seleksi dan latihan / Training dari senior angkatan sebelumnya. Misdinar juga bertujuan selain membantu dalam perayaan ekaristi juga untuk memperkuat iman pribadi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan pribadi seperti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan), Retret, Out Bond, dan tidak Lupa Wisata Rohani. Tentu saja organisasi Misdinar tidak kalah maju dan pentingnya bagi anak anda dalam pengembangan iman katholik.
Prasyarat untuk menjadi misdinar:
  • Beragama Katolik
  • Sudah menerima Komuni Pertama
  • Maximum usia 21 tahun
  • Tidak ada unsur paksaan
  • Rajin dan Setia dalam bertugas
  • Mengetahui prosedur Perayaan Ekaristi
  • Mengetahui peralatan Ekaristi (antara lain lilin, sibori, kaliks/piala, turibulum/pendupaan, vandel,ampul dan lain-lain)
 
Pengalaman Menjadi Seorang Misdinar
 
Bagi saya menjadi seorang Misdinar adalah sesuatu yang membanggakan bagi saya.
Bagaimana tidak ?? Ketika saya telah menerima komuni pertama, saya tertarik untuk ikut Misdinar.
Awalnya saya tidak tahu apa itu Misdinar dan apa gunanya bagi saya, maklum baru duduk di kelas 5 SD, motivasi pertama hanya untuk tambah teman saja .

Tapi ternyata menjadi seorang misdinar adalah kesempatan emas bagi saya untuk belajar berbagai hal, tidak hanya menjadi pelayan misa saja. 
7 Tahun saya telah menjadi Misdinar dan tidak ada di pikiran saya untuk meninggalkan Misdinar. Misdinar adalah bagian dari hidup saya, saya telah belajar dan memaknai menjadi seorang misdinar. Hal-hal yang tidak saya peroleh dari organisasi lain.
Mulai dari SMP kelas 1 saya belajar menjadi seorang pengurus Misdinar, apa yang saya dapat ??
Awalnya saya tidak percaya diri untuk berbicara di  depan, tapi sejak saat itu saya lebih mudah berkomunikasi di depan tanpa ragu-ragu. Saya percaya pasti bisa menghilangkan rasa kurang PD .
Saya disini menjbat sebagai seorang Sekretaris, wahh ??
Bukan hal yang mudah saya pikir, dari sinilah saya belajar menjadi Sekretaris.

Kegiatan saya tidak hanya berhenti di Misdinar saja, sebagai remaja Katolik saya juga mengikuti kegiatan OMK (Orang Muda Katolik ).
Untuk kegiatan sekolah saya menjadi Dewan Penggalang (Oganisasi Pramuka di SMP PL 1 Klaten), disini saya diberi kesempatan untuk menjadi seoarang Sekretaris.
Kesempatan ini tidak datang begitu saja, dengan berbekal pengalaman saya di Misdinar saya bisa seperti ini ...
 
Bukan hanya itu saja, ketika saya duduk di bangku SMA, saya memilih untuk menjadi pengurus OSIS .
Saya tidak ingin menyiakan kesemapatan untuk belajar berorganisasi . Sekretaris juga menjadi jabatan saya lagi .
Saya juga menjadi pengurus SOLISKA (Solidaritas Siswa-Siswi Katolik Klaten), disini saya dipercaya menjadi seorang Sekretaris lagi .
Saya tidakingin berhenti dan hanya menjadi seorang Sekretaris saja ...
Ketika LDK Misdinar tahun 2008 lalu, saya dipercaya untuk menjadi Ketua Misdinar Extern.
Walaupun bukan menjadi seorang Ketua Umum tapi saya bersyukur karena saya mendapat tantangan yang baru.
Kegiatan pertama yang saya lakukan adlah Anjangsana antar Misdinar Stasi di Stasi Ketandan .
Tidak hanya berhenti samapai disitu saja, pada tahun 2010, saya mengikuti LDK SOLISKA di Kleben (Live in). Untuk kali ini saya dipercaya menjadi seorang Ketua Umum.
Saya tidak percaya bisa mencapai semua ini, saya bangga dan merasa bahagia karena diberi kesempatan ini ..

Saya bisa seperti ini karena saya mendapat semua pembelajaran di Misdinar ... :)

Menjadi seorang misdinar adalah hal yang terbaik yang saya pilih dlam hidup saya dan berdamapak positif bagi saya .
Hal yang sangat penting ketika kita menjadi seorang Misdinar adalah kedekatan kita dengan Tuhan. Ketika Misa kita berada di depan, kita berada di dekat Altar dan tugas utama seorang Misdinar adalah pelayan Misa. Bukan hanya itu saja, menjadi seorang Misdinar akan membentuk iman dan kepercayaan kita akan Yesus Kristus . Saat bertugas Misa Hari Raya misal Natal dan Paskah , itulah kita menjadi pusat perhatian umat. Kenyataan itulah yang membuat seorang misdinar harus dapat menjadi contoh yang baik di depan umat.


Klaten,8 Maret 2011
Maria Emaculata Yuliana Puspa Sari



1 komentar:

  1. Mbak Maria, saya sedang membantu Komisi Kateketik KWI untuk menyusun Buku Pendidikan Agama Katolik SMP. Salah satu materinya adalah Peran Gereja bagi perkembanganku. Ketia saya mencari artikel tentang manfaat aktif dalam kegiatan Gereja, saya menemuka artikel ini, Bolehkah saya izin menggunakan pengalaman Mbak Maria untuk dicantumkan dalam Buku Pendidikan Agama Katolik ? Mohon tanggapan. T. Kasih. Berkah Dalem.

    BalasHapus